Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Si mata dua pasang

Si mata dua pasang Tersenyum simpul namun tak garang Ditampakkannya gigi yang tak kunjung tanggal Meski yang baru telah menjegal Si mata dua pasang Yang jiwanya setajam parang Dibelahnya batuan pantai Lalu ia sebar di pinggiran sungai Si mata dua pasang Jiwanya goyah diterjang bandang Namun ia tidak pernah jatuh Karena takdir akan selalu patuh Si mata dua pasang Hai, si mata dua pasang Jika aku bisa berterus terang Aku rindu wangi tubuhmu menjelang petang.