Si mata dua pasang
Tersenyum simpul namun tak garang
Ditampakkannya gigi yang tak kunjung tanggal
Meski yang baru telah menjegal
Si mata dua pasang
Yang jiwanya setajam parang
Dibelahnya batuan pantai
Lalu ia sebar di pinggiran sungai
Si mata dua pasang
Jiwanya goyah diterjang bandang
Namun ia tidak pernah jatuh
Karena takdir akan selalu patuh
Si mata dua pasang
Hai, si mata dua pasang
Jika aku bisa berterus terang
Aku rindu wangi tubuhmu menjelang petang.
Tersenyum simpul namun tak garang
Ditampakkannya gigi yang tak kunjung tanggal
Meski yang baru telah menjegal
Si mata dua pasang
Yang jiwanya setajam parang
Dibelahnya batuan pantai
Lalu ia sebar di pinggiran sungai
Si mata dua pasang
Jiwanya goyah diterjang bandang
Namun ia tidak pernah jatuh
Karena takdir akan selalu patuh
Si mata dua pasang
Hai, si mata dua pasang
Jika aku bisa berterus terang
Aku rindu wangi tubuhmu menjelang petang.
Komentar
Posting Komentar