Langsung ke konten utama

Fenomena Implikasi Media Internet dalam Kebudayaan Informasi Masyarakat


Akhir-akhir ini teknologi informasi berkembang pesat. Teknologi yang berkembang pesat ini seolah-olah menjadi jawaban dari ketidakpuasan manusia akan teknologi yang mutakhir. Teknologi mutakhir ini salah satunya adalah internet. Internet kini merupakan kebutuhan setiap manusia modern dalam menjalankan aktivitasnya.
 

         Internet tidak hanya menjadi mesin pencari informasi. Namun kini internet dapat diandalkan sebagai alat untuk berkomunikasi. Melalui internet, kita dapat memanfaatkan teknologi Video Call, Chatting maupun Social Networking untuk berkomunikasi. Video Call memudahkan kita untuk mengobrol sembari bertatap muka via webcam. Jika tidak ingin menggunakan komunikasi oral, kita bisa menggunakan chatting yang dapat memudahkan kita untuk bercerita panjang lebar dengan mengetik lalu mengirimnya. Selain Video Call dan Chatting, kita juga bisa memanfaatkan Social Networking seperti Facebook untuk saling berkomentar di dinding orang yang akan kita hubungi.

         Dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di internet dengan maksimal, kita dapat menghemat kocek ketika kita akan bertukar sapa dengan kerabat jauh. Selain menghemat kocek, kita juga tidak kehilangan waktu yang cukup banyak untuk memberi kabar kepada kerabat. Hal ini dapat memudahkan masyarakat untuk menyambung tali silaturahmi dengan kerabat yang berada di tempat yang jauh. Selain memudahkan masyarakat untuk menyambung tali silaturahmi, kita juga dapat belajar menyikapi manfaat dari internet itu sendiri.

         Namun terkadang sebagian orang menganggap adanya internet untuk berkomunikasi malah membawa dampak yang negatif. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya internet, jalinan kekerabatan menjadi tak ‘seintim’ yang diharapkan. Karena mereka menganggap internet hanya sebagai sarana penghubung komunikasi, bukan menjadi sarana menyambung tali silaturahmi yang sebenarnya. Anggapan ini biasanya dipengaruhi oleh tradisi untuk menjaga ketradisionalan yang telah mendarah daging di masyarakat. Selain menjadi tidak ‘intim’, mereka menganggap bahwa belum tentu apa yang diungkapkan didunia maya sama seperti realita yang terjadi pada kerabat. Jika bertemu langsung, komunikasi akan terjalin dengan baik dan akan mudah menangkap ‘perasaan’ kerabat pada waktu yang bersamaan pula.

         Disadari atau tidak, setiap fenomena pasti akan ada pro dan kontra. Seperti halnya internet untuk sarana berkomunikasi dengan kerabat yang jauh. Namun, itulah yang dinamakan dinamika hidup. Terkadang orang yang satu dengan yang lain memiliki perspektif masing-masing. Yang harus kita lakukan adalah menentukan sikap yang bijak terhadap adanya dampak positif dan negatif dari sarana berkomunikasi melalui internet. Pilihan ada ditangan anda, sikap yang anda ambil semoga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi kebutuhan anda pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Avril Lavigne - Wish You Were Here

Avril Lavigne - Wish You Were Here [Verse 1:] I can be tough I can be strong But with you It's not like that at all There's a girl That gives a shit Behind this wall You just walked through it [Pre-Chorus:] And I remember all those crazy things you said You left them running through my head You're always there, you're everywhere But right now I wish you were here. All those crazy things we did Didn't think about it, just went with it You're always there, you're everywhere But right now I wish you were here [Chorus:] Damn, Damn, Damn, What I'd do to have you Here, here, here I wish you were here. Damn, Damn, Damn What I'd do to have you Near, near, near I wish you were here. [Verse 2:] I love The way you are It's who I am Don't have to try hard We always say Say it like it is And the truth Is that I really mi-I-iss [Pre-Chorus:] All those crazy things you said (things you said) You left them running through my head (through my head) You...

Aku melawan mentari.

Berfikir lagi, menangis lagi, menyendu-nyendukan diri kembali. Terjebak di kebutaan hati. Terperosok tanpa arah tujuan di keheningan malam yang sunyi. Berselimutkan dinginnya angin malam yang seolah menusuk hingga relung hati. Butuh kehangatan dan cahaya pijaran meski setitik. Tapi? Bisakah aku menemukannya? Bahkan aku tak tahu kini ada dimana, sunyi, gelap, buta! Apa yang kau fikirkan, ha? Masa bodoh kau mau fikirkan tentangku, tentangnya atau tentang sesuatu yang berbisik dari kejauhan memanggil-manggil syahdu namamu di kesunyian malam. Aku tak ingin kau fikirkan, bahkan kau rasakan. Karena aku bukanlah sebotol sambal yang bisa kau tuang, kau colek, kau makan dengan lahap. Itu bukan aku! Aku lebih berharga dari sebotol sambal bermerek abjad berurutan yang biasa kau santap! Persetan dengan kau yang menganggapku laiknya sebotol sambal.. Kau persetan! Aku sombong, dan aku bahagia dengan kesombonganku.. Aku bangga aku menjadi emas diantara kotoran-kotoran sapi yang tercecer dihalaman...