Surya dilahap waktu
Sinarnya tenggelam di dalamnya samudera biru
Tempat dia selalu rindu
Kembali saat sendu
Dan sembunyi saat malu
Diseduhnya secangkir kopi
Yang dia tebus kala di Bali
Dan dihidupkannya yang mati
Yang ada di palung jiwa ini
Se membara api, se ramai denyut nadi
Disebutnya sumpah
Demi pasar yang sudah tak meriah
Ujarnya, dia telah menengadah
Agar aku tak selalu resah
Kala peluk tak lagi indah
Dikerumunnya pandangan mata
Yang lemah karena kata-kata
Lalu dia kuatkan dengan rasa
Yang menjelajah saat terpejamnya mata
Menikmati bibirnya yang berdansa.
Sinarnya tenggelam di dalamnya samudera biru
Tempat dia selalu rindu
Kembali saat sendu
Dan sembunyi saat malu
Diseduhnya secangkir kopi
Yang dia tebus kala di Bali
Dan dihidupkannya yang mati
Yang ada di palung jiwa ini
Se membara api, se ramai denyut nadi
Disebutnya sumpah
Demi pasar yang sudah tak meriah
Ujarnya, dia telah menengadah
Agar aku tak selalu resah
Kala peluk tak lagi indah
Dikerumunnya pandangan mata
Yang lemah karena kata-kata
Lalu dia kuatkan dengan rasa
Yang menjelajah saat terpejamnya mata
Menikmati bibirnya yang berdansa.
Komentar
Posting Komentar