Aku takut. Sangat takut. Ingin kuperlambat waktu, ingin rasanya aku freeze waktu agar aku bisa menghirup nafas ketidakhawatiranku terhadap kewajibannya yang cepat atau lambat pasti akan ia kerjakan. Kau bisa rasakan, bagaimana aku yang saat ini hanya terpaut 30 km darinya merasa tidak kuat dan merasa kesepian, apalagi ketika aku harus berhadapan dengan kenyataan yang sesungguhnya. Menuju ke 'hidup sebenarnya' pada 2013. Ya, 2013 banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Ia akan menuju ke kota lain untuk kuliah lagi, lalu... Penempatan? Hmmm, itu yang sangat ku khawatirkan saat ini.
Aku begitu lemah untuk menghadapi kata 'penempatan'. Jantungku terasa terhenti ketika aku tahu hal itu akan terjadi. Kau rasakan saja apa yang kurasakan kini, hanya perlu memahami skrip dan melakoninya. Bayangkan, ketika kau ditinggal pergi orang yang sangat kau kasihi.. Apa yang kau pikirkan selain khawatir? Aku bukan khawatir akan cintanya padaku, Karena aku memberikan kepercayaan kepadanya, dan aku tahu ia sudah cukup dewasa untuk memaknainya. Namun, yang ku khawatirkan adalah keselamatannya, kesehatannya. Aku takut ia kenapa-kenapa. Jikalau aku bisa pesan kepada kau untuk menangkap peri pelindung, bisakah kau lakukan itu? Aku akan memberi imbalan yang pantas kepada kau, asalkan Ahmad selalu dalam kondisi yang baik tanpa kurang satu apapun.
Namun terkadang orang tak bisa memahami apa yang aku rasakan saat ini. Kesepian yang memburuku tiap malam seperti suara lolongan anjing yang sangat kencang dikepalaku. Sungguh menyakitkan. Tapi anehnya aku tetap saja bertahan dalam kesepian dan kesakitan akan rinduku padanya itu. Itulah cinta. Cinta tak bersyarat. Meskipun rindu ini telah menikam hingga jantungku, aku tetap tabah. Tetap mengingatnya, aku ada untuk dirinya. Aku lengkap karena dirinya. Aku tak bisa memisahkannya dari pikiranku, karena sedetik pun tak memikirkanya serasa aku terpatok ular kobra lalu mati.
Ketika perasaan itu mulai muncul.. Aku berusaha mengingatnya dan menginggat-Nya. Ketika aku mengingatnya, aku merasa ia dekat, aku merasa dia ada disetiap denyut nadiku, aku merasa dia selalu berada disisiku. Dan ketika aku mengingat-Nya, aku merasa Allah selalu bersamaku, menjagaku, menjaganya, dan aku merasa bersyukur telah diberi anugerah perasaan yang luar biasa hebat dari-Nya untuknya. Dan aku yakin, ketika aku mengingat-Nya, Allah pasti menyampaikan apa yang aku rasakan disini kepadanya yang kukasihi.
Dalam sepi aku berdendang sendu seraya menatap foto wajahmu yang berwibawa penuh keistimewaan. Hanya lagu milik Chrisye yang dapat menggambarkan apa yang sedang kurasan. Apakah kau tahu? Ya, judulnya Untukku. Ini aku akan berikan kau sepenggal dari lirik lagunya :
Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ketujuh samudra, pasti kukan menunggu
Karena kuyakin, kau hanya untukku
Karena kuyakin, kau hanya untukku.. Hanya untukku
Kalau kau bertemu aku saat aku berdendang lagu sendu ini, air mataku jatuh membasahi pipiku. Entahlah, lagu ini sangat mengena dihatiku. Tembang lawas yang dapat menggoyakkan hatiku meski aku tak lahir pada saat lagu ini booming. Lagu ini mungkin kau tidak rasakan, tapi ada segelintir perempuan-perempuan kuat yang merasakan betul hal yang sama sepertiku.
Aku berharap, apa yang telah dan akan aku perjuangkan kedepan akan berbuah manis. Karena aku yakin, siapa orang yang sabar, pasti akan menuai hasil/buah yang manis. Sabar itu pohon, yang harus dipupuk dengan kepercayaan dan keyakinan. Dan disiram dengan air hujan cinta. Niscaya, apa yang kita perjuangkan hari ini dan hari-hari kedepan akan berujung pada kebahagiaan :)
Komentar
Posting Komentar