Langsung ke konten utama

Papan Kelas X A #2

Selain hal-hal yang udah aku ceritakan di https://hayuwardhani.blogspot.co.id/2018/02/papan-kelas-x-1.html , masih banyak lagi kejadian-kejadian yang sukses bertransformasi menjadi kenangan. Salah satu yang tidak akan pernah terlupakan adalah teman-teman penghuni ruang kelas berukuran sekitar 10 x 10 meter ini. Sekedar informasi, jumlah murid kelas X A ini tak lebih dari tiga puluh, kalau aku tidak salah ingat, kalau salah, izinkan aku memajukan tanggal Idul Fitri ya. Tapi yang pasti, di kelas ini hanya ada delapan siswa. Lainnya siswi. Bisa dibayangkan, betapa refrensi gebetan dari kelas ini sangat terbatas. Dikurangi yang bukan tipeku. Oh ya, semua bukan tipeku hehe. Terlalu percaya diri memang.

Jujur saja, jika aku disuruh mendikte setiap nama dari murid di kelas ini, aku lebih baik minta surat keterangan dari RT lalu ke RW lalu ke Kelurahan dengan judul "Surat Keterangan Tidak Mampu". Mungkin bisa sedikit dimaklumi kalau aku bisa mengantonginya. Tapi kalau mau bersabar, aku akan cari buku tahunan sekolah yang sekarang aku pun sendiri tidak tahu dia sedang sembunyi dimana dan dengan siapa. Mungkin dengan Yolanda. Ah, receh. Tapi sudahlah, biar aku menyebutkan mereka yang ada di long term memoriku. Untuk yang tidak, kalian mungkin ada di relung hatiku yang paling dalam, sedalam itu sampai aku bingung hehehe.

Oke, mari kita sebutkan! Mungkin yang pertama kali aku sebutkan adalah Satria. Apa ekspektasimu soal Satria? Wajah ganteng, cool, ketua OSIS? Terima kasih kalau punya ekspektasi seperti itu. Satria ini memang seperti itu, tapi beda jauh. Maaf, Satria. Dia bukan orang yang ganteng, cenderung slengekan dan hidup di dunianya sendiri, dan dia teman ketua OSIS, bukan ketuanya hehe. Sehari-hari Satria ini memang berbeda dari murid kelasku. Berbeda dalam artian unik dan bisa menjadi perhatian banyak orang. Gayanya nyentrik, sering sekali aku  mendapati dia menggunakan sepatu boots. Lalu, dia juga sering pakai jaket kulit ke sekolah, yang ternyata jaket itu juga sering ia pakai ketika ada tawaran manggung. Satria ini memang seorang penyanyi. Penyanyi yang sering ikut festival dan sampai sekarang di usianya yang sudah pertengahan 20 dia aktif reguleran di kafe-kafe. Bahkan dia sempat beberapa kali mendaftar ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Dia adalah salah satu orang yang tidak menganut visi dan misi sebagai pengembang temuan Thomas Alva Edison dan kawan-kawannya.

Di kelas X A ini, jujur saja hanya dengan dia aku punya banyak kenangan. Selain kami sama-sama bukan jamaah Thomas Alva Edison dan James Watt, kami juga tidak jarang ditegur dengan guru. Kedekatan emosional kami lebih intens terlebih ketika aku mendaulat dia menjadi informan yang paling terpercaya untuk mendapat informasi soal sepupunya, satu sekolah tapi beda kelas, yang nantinya ternyata dia jadi mantan kekasih. Ceritanya akan out of the context kalau disini. Mungkin lain waktu aku akan cerita tentang sepupu Satria ini. Kalau aku ingat dan ingin. Kembali soal Satria, Satria ini orangnya apa adanya, benar-benar apa adanya. Yang aku lihat, dia selalu memberikan kebebasan kepada semua orang untuk menilainya. Sat, kalau kamu membaca ini, aku ingin menilaimu sebagai orang yang ngilfili ! Kenapa? Aku ingat sekali, Sat waktu kamu sering memainkan ludah dan dengan bangganya kamu tarik ulur ludah seperti sudah semacam layangan. Tapi untungya itu terjadi zaman dulu, sih. Terima kasih ya, karena hal-hal seperti itu jadi sejarah. Meski tidak sepenting sejarah aku dan sepupumu hehehe.

Lalu, ada Raharjo. Raharjo ini adalah Giant, teman Nobita, dalam dunia nyata. Perawakannya besar, tinggi, rambutnya dipotong bukan model TOP tapi model 1-2-1, dan kulitnya sawo matang. Persis sekali dengan Giant. Eh, tapi setelah itu muncul nama Raul Lemos, orang yang waktu itu dekat dengan Krisdayanti dan sekarang jadi suaminya. Lalu, aku bilang Raharjo mirip Raul Lemos. Saking miripnya, aku punya julukan tersendiri untuk Raharjo yaitu Paul Termos. Hobinya main gitar dan bernyanyi. Sering sekali dia bawa gitar YAMAHA nya ke sekolah dengan dibonceng motor HONDA Tiger nya yang waktu itu sedang jadi motor idaman anak SMA. Aku sampai bingung, dia ini mau sekolah atau mau ngamen. Mungkin keduanya?

Raharjo atau Paul Termos ini salah satu jamaah James Watt yang bergaul dengan manusia penerus faham kebebasan ala Maya Angelou seperti aku. Mungkin dia model orang yang James Watt di luar, tapi James Blunt di dalam. Entah, cuma dia yang tahu. Tapi aku senang, sih bisa kenal dengan orang seperti ini. Orang yang sering sekali bertanya "Wis madhang durung?" dengan tangan dinaikkan, lalu jari-jarinya dikuncupkan seperti paruh enthok. Dia bisa saja random tanya pertanyaan yang sama dan bisa juga bertanya ini waktu orang lain tidak fokus. Ya, betul juga sih Raharjo ini! Rupanya dia penganut asas "Logika tidak akan muncul tanpa logistik". Kalau belum makan, ya otak juga tidak akan jalan untuk berfikir. Siap, Raharjo.

Selanjutnya, ada Sastri. Sastri ini adalah perempuan paling nyentrik di kelas X A. Kadar nyentriknya 11:12 dengan si Satria. Lah, secara nama saja sudah mirip! Sastri dan Satria. Oh ya, beberapa waktu setelahnya mereka sempat pacaran, tapi putus. Entah kenapa. Sastri, Sastri! Si Sastri ini kalau ngomong ceplas ceplos! Mungkin kalau admin Lambe Turah kenal dia, dia pasti bisa direkrut. Asli. Saking ceplas ceplosnya, kadang orang yang mendengarkan suka baper. Termasuk aku, tapi dibalik itu dia orang yang baiknya luar biasa, kalau sudah kenal, dia care sama teman. Salut, Sas!

Sastri ini punya ketertarikan di bidang Bahasa Inggris, sama seperti aku. Tapi dulu aku lebih suka menyimpannya sendiri, tapi Sastri suka ikut debat Bahasa Inggris. Aku tidak tahu ketertarikannya ini memang murni dari dia sendiri, atau pengaruh dari ayahnya yang dosen sastra di Universitas Negeri di daerah Karangmalang, Sleman. Cuma Sastri yang tahu. Yang aku tahu, dia dan aku akhirnya masuk kelas IPS, sementara mayoritas murid perempuan kelas X A masuk IPA.

Setelah Sastri, ada Rizky. Bukan Rizky Febian, apalagi Rizky yang diturunkan oleh Allah. Bukan. Ini Rizky, anak laki-laki yang kulitnya mulus seperti porselen cina. Selain kulitnya mulus, kadar melanin kulitnya juga sedikit. Lebih sedikit dari aku. Kadang sampai sekarang pun sebagai wanita aku ingin mengelupas kulitnya lalu tukar dengan punyaku! Rizky ini wajahnya lugu dalam artian dia tipikal anak laki-laki yang setelah pulang sekolah lalu membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah. Dan juga dari segi gaya berpakaian, Rizky ini standar! Maksudnya standar, dia masih mengindahkan sisi kerapian dan ketaatan, dan kenyamanan, dan kesempurnaan cinta. Eh, stop! Maaf, tadi tulisan diambil alih oleh Saipul Jamil rupanya. Ya pada intinya, Rizky ini rapi jika dilihat dari penampilannya.

Tapi, bener kata pepatah "Don't judge a book by its cover" rupanya! Dibalik gayanya yang rapi dan rapi, dia ternyata kaum pemodif motor. Buktinya waktu kelas X saja motornya sudah pakai knalpot yang semi blombongan! Kalau tidak salah juga, maaf kalau salah, dia pernah ikut balapan! Kontradiktif dengan penampilan sehari-hari di sekolah. Lalu, Rizky ini juga punya daya tarik yang kuat untuk memikat anak-anak perempuan di SMA ku. Tapi sayangnya tidak terlalu kuat dari sepupu Satria, sih. Tapi paling tidak, ada beberapa murid perempuan yang menjadikannya idola. Sebuah anugerah untuk Rizky bisa disenangi beberapa murid perempuan. Tapi, Rizky tertarik dengan sahabatku, Anggi sampai mereka pacaran. Tapi kandas. Padahal dalam hatiku aku ingin Rizky dan Anggi bisa jadian terus. Atau karena sudah kandas, aku berharap mungkin mereka malah berjodoh di masa depan. Berharap boleh saja kan? Gratis hehehe.

Sekar. Sekar adalah manusia yang selanjutnya aku ceritakan. Ia idaman sekali! Kenapa? Untuk saat itu, Sekar adalah anak yang soleha, tidak aneh-aneh, rajin belajar, supel dan fisiknya OK! Dia tinggi untuk ukuran murid perempuan, badanya berisi, tapi bukan gempal, kulitnya kuning langsat, alisnya tebal. Siapa yang tidak mau dengan dia? Ya mungkin kakak laki-lakinya dan Bapaknya. Karena tidak mungkin saja. 

Sekar ini sekarang, sampai update yang aku tahu, sudah bertunangan dengan kakak kelasku yang menjadi idolanya zaman SMA. Memang berjodoh, kataku. Dulu kakak kelasku ini banyak sekali yang naksir, aku salah satunya. Tapi setelah aku lihat-lihat dia bukan tipeku. Begitu sebaliknya, aku juga bukan tipenya. Tahu darimana? Ya, buktinya dia suka Sekar dan awet hingga sekarang mau merencakan pernikahan hehehe. Kisah cinta bak teenlit tapi memang terjadi di dunia nyata. 

Terakhir, Renal. Renal ini adalah orang paling low key yang pernah aku temui di muka bumi. Saking low key nya, aku kadang merasa ingin mengerjainya. Bukan kadang, tapi sering lebih tepatnya. Ralat. Renal ini,mungkin tingginya 170an, tidak terlalu tinggi, tapi tidak pendek juga. Tubuhnya cenderung kurus, dan selalu nampak lesu. Tapi dia naik motor yang lumayan besar untuk perawakan badannya! Kasihan juga sebenarnya haha. Untuk masalah personality, seperti yang sudah aku bilang dia low key dalam artian dia jarang, bahkan jarang sekali, mengungkapkan emosinya. Cenderung datar dan chill. Ketika remaja seumuran kami meledak-ledak, dia sebaliknya. 

Renal ini selama aku mengenalnya tidak pernah nampak naksir dengan teman SMAku. Sama sekali. Atau aku yang kurang mencari informasi? Mungkin. Tapi memang bukan ranahku, sih. Toh dia naksir dengan siapa aku juga mungkin tidak dapat Pajak Jadian kalau dia jadian. Renal orangnya ekonomis hehehe. Tapi dia loyal sekali, lho terhadap teman-temannya. Teman-teman nongkrong di Sotonan (warung tempat berkumpulnya geng sekolah) dia ikut, pindah kemana lagi dia pun ikut. Tidak banyak informasi soal Renal, sih sebenarnya. Tapi dia satu aliran dengan Raharjo: jamaah James Watt, kecemplung dalam pusaran pergaulan jamaah Maya Angelou dan Frank Sinatra.


Sebenarnya masih banyak hal yang bisa dijabarkan tentang orang-orang ini. Tapi, nampaknya akan jadi sebuah novel tersendiri dan akan out of the context. Iya, karena ini blog. Yang tidak punya halaman untuk membedakannya. Sedangkan, menjelaskan tentang mereka perseorangan saja mungkin aku akan butuh ribuan rim kertas paperback untuk nantinya ditulisi. Dan mungkin untuk Satria khususnya, aku butuh milyaran rim kertas. Kasihan hutan, nanti jadi gundul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Avril Lavigne - Wish You Were Here

Avril Lavigne - Wish You Were Here [Verse 1:] I can be tough I can be strong But with you It's not like that at all There's a girl That gives a shit Behind this wall You just walked through it [Pre-Chorus:] And I remember all those crazy things you said You left them running through my head You're always there, you're everywhere But right now I wish you were here. All those crazy things we did Didn't think about it, just went with it You're always there, you're everywhere But right now I wish you were here [Chorus:] Damn, Damn, Damn, What I'd do to have you Here, here, here I wish you were here. Damn, Damn, Damn What I'd do to have you Near, near, near I wish you were here. [Verse 2:] I love The way you are It's who I am Don't have to try hard We always say Say it like it is And the truth Is that I really mi-I-iss [Pre-Chorus:] All those crazy things you said (things you said) You left them running through my head (through my head) You...

Aku melawan mentari.

Berfikir lagi, menangis lagi, menyendu-nyendukan diri kembali. Terjebak di kebutaan hati. Terperosok tanpa arah tujuan di keheningan malam yang sunyi. Berselimutkan dinginnya angin malam yang seolah menusuk hingga relung hati. Butuh kehangatan dan cahaya pijaran meski setitik. Tapi? Bisakah aku menemukannya? Bahkan aku tak tahu kini ada dimana, sunyi, gelap, buta! Apa yang kau fikirkan, ha? Masa bodoh kau mau fikirkan tentangku, tentangnya atau tentang sesuatu yang berbisik dari kejauhan memanggil-manggil syahdu namamu di kesunyian malam. Aku tak ingin kau fikirkan, bahkan kau rasakan. Karena aku bukanlah sebotol sambal yang bisa kau tuang, kau colek, kau makan dengan lahap. Itu bukan aku! Aku lebih berharga dari sebotol sambal bermerek abjad berurutan yang biasa kau santap! Persetan dengan kau yang menganggapku laiknya sebotol sambal.. Kau persetan! Aku sombong, dan aku bahagia dengan kesombonganku.. Aku bangga aku menjadi emas diantara kotoran-kotoran sapi yang tercecer dihalaman...

Fenomena Implikasi Media Internet dalam Kebudayaan Informasi Masyarakat

Akhir-akhir ini teknologi informasi berkembang pesat. Teknologi yang berkembang pesat ini seolah-olah menjadi jawaban dari ketidakpuasan manusia akan teknologi yang mutakhir. Teknologi mutakhir ini salah satunya adalah internet. Internet kini merupakan kebutuhan setiap manusia modern dalam menjalankan aktivitasnya.            Internet tidak hanya menjadi mesin pencari informasi. Namun kini internet dapat diandalkan sebagai alat untuk berkomunikasi. Melalui internet, kita dapat memanfaatkan teknologi Video Call , Chatting maupun Social Networking untuk berkomunikasi. Video Call memudahkan kita untuk mengobrol sembari bertatap muka via webcam. Jika tidak ingin menggunakan komunikasi oral, kita bisa menggunakan chatting yang dapat memudahkan kita untuk bercerita panjang lebar dengan mengetik lalu mengirimnya. Selain Video Call dan Chatting , kita juga bisa memanfaatkan Social Networking seperti Facebook untuk saling berkomentar di d...